PSIKOTERAPI
Holistik
Nama
: Widya Anissa Wiranti
Kelas : 3PA02
NPM : 19513264
Universitas
Gunadarma
Pengertian Holistik
Betty Neuman (dalam, Marriner-Tomey, 1994) mengubah istilah
holistic menjadi wholistik yang makna dan pengertiannya sama, yaitu memandang
manusia (klien) sebagai suatu keseluruhan yang bagian-bagiannya saling
mempengaruhi dan berinteraksi secara dinamis. Bagian-bagian tersebut meliputi
fisiologis, psikologis, sosiokultural dan spiritual. Perubahan istilah tersebut
untuk meningkatkan pemahaman terhadap manusia secara keseluruhan.
Erikson, Tomlin dan Swain (dalam Marriner-Tomey, 1994) juga
mengemukakan tentang holism, yang memandang bahwa manusia adalah individu
secara keseluruhan yang terdiri dari banyak subsistem yang saling ketergantungan
dan tidak dapat dipisahkan. Hal ini terkait dengan pembawaan yang berhubungan
dengan keturunan dan pengendalian spiritual. Tubuh, pikiran, emosi dan semangat
merupakan unit keseluruhan yang sifatnya dinamis. Bersifat saling mempengaruhi
dan mengendalikan satu sama lain. Interaksi dari berbagai subsistem ini tidak
dapat dipisahkan, yang akhirnya menghasilkan holism.
Holistik berkaitan dengan kesejahteraan (wellness) yang
diyakini mempunyai dampak terhadap status kesehatan manusia. Anspaugh (dalam
Kozier, 1995) menyatakan bahwa untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan, ada
lima dimensi yang saling terkait dan ketergantungan dan dimiliki oleh tiap
individu, yaitu :
1. Dimensi Fisik
Kemampuan seseorang dalam melakukan aktivitas sehari-hari, pencapaian
kesehatan.
2. Dimensi Sosial
Terkait dengan kemampuan seseorang berinteraksi secara baik
dengan orang lain dan lingkungan.
3. Dimensi Emosional
Menekankan bahwa individu memiliki kemampuan untuk
menghadapi stres dan mengekspresikan emosi dengan baik.
4. Dimensi Intelektual
Terkait dengan kemampuan seseorang untuk belajar dan
menggunakan karier.
5. Dimensi Spiritual
Terkait dengan keyakinan dalam beberapa hal seperti: alam,
ilmu, agama atau kekuatan yang lebih tinggi yang membantu manusia mencapai
tujuan kehidupan.
Sejarah Holistik
Sejarah holistik dimulai
sebelum istilah holism diperkenalkan oleh Jan Christiaan Smuts dalam bukunya
“Holism and Evolution”. Holisme saat ini berkembang dalam istilah holistik,
yang mengkombinasikan penyembuhan, seni, dan ilmu hidup. Holistik populer
dengan cepat di tahun 70-an.
Walaupun istilah holisme
diperkenalkan di tahun 1926, penyembuhan holistik sebenarnya sudah ada jauh di
jaman kuno kira-kira 5000 tahun yang lalu. Sejarawan belum bisa memastikan dari
bangsa manakah pertama kali ia dipraktekkan. Kebanyakan sejarawan percaya bahwa
penyembuhan holistik dimulai di India dan atau Cina.
Pengobatan-pengobatan
tradisional di beberapa negara sejak ribuan tahun silam sebetulnya sudah
menggunakan prinsip-prinsip pengobatan holistic dalam prakteknya. Di negara
India dan Cina, sejak dahulu selalu menekankan bahwa keselarasan, keserasian,
dan keseimbangan di dalam hidup adalah suatu jalan menuju kepada kondisi
kesehatan. Socrates selalu mengingatkan
agar kita tidak memandang tubuh hanya bagian perbagian. Karena satu bagian
tubuh akan sungguh dalam kondisi yang betul-betul baik apabila bagian tubuh
yang lain juga baik. Jan Christian Smuts pada tahun 1926 kembali mengenalkan
istilah holistic dalam dunia medis, tetapi kemudian holistic hanya sekedar
menjadi sebuah kata tanpa aplikasi yang berarti.
Konsep holistik semakin
mundur sepanjang abad 20 ketika konvensional barat mengalami kemajuan yang
sangat berarti dalam dunia medis. Para dokter dan praktisi kesehatan semakin
fokus untuk melihat tubuh sebagai bagian-bagian kecil, dan ditunjang dengan
perkembangan obat-obat kimia yang sangat menakjubkan. Berbagai macam mikroorganisme
ditemukan sebagai penyebab timbulnya penyakit sehingga obat-obat kimia dicetak
sebagai penyerbu dan pembunuh mikroorganisme tersebut. Masyarakatpun semakin
jauh meninggalkan konsep holistic karena hampir semua keluhan sakit dapat
dihilangkan secara instant oleh obat-obatan kimia. Dampak yang terjadi adalah
tubuh dibuat sangat manja oleh obat, dan tubuh relative jarang diberikan
kesempatan untuk bekerja menyembuhkan sendiri.
Konsep Holistik kembali
muncul ke permukaan ketika para dokter mengalami kebuntuan dalam mengelola
pasien-pasien dengan penyakit kronis, penyakit-penyakit yang divonis hanya
bertahan beberapa lama, penyakit-penyakit kanker stadium terminal, dan efek
samping dari obat-obatan kimia yang semakin lama semakin membuat pusing. Obat
kimia yang sangat ampuh untuk menghilangkan gejala-gejala penyakit ternyata
mempunyai kehebatan yang hampir sama dalam menimbulkan kerusakan dalam tubuh.
Saat itulah dokter dan praktisi kesehatan di seluruh dunia mulai kembali
memikirkan suatu konsep pengobatan secara alami dan menyeluruh dengan harapan
tercapai kesembuhan yang sesungguhnya, bukan sekedar meredam gejala penyakit dan tidak merasa sakit tetapi didalam tubuh
penyakit berakumulasi sehingga menimbulkan penyakit yang lebih mengerikan lagi.
Pengobatan Allopathic atau allopathy (berasal dari
Bahasa Yunani ἄλλος, állos, lain, berbeda, + πάϑος, páthos,
menderita) adalah istilah yang diungkapkan pertama kali oleh Samuel Hahnemann, pendiri pengobatan homeopathy (salah satu disiplin ilmu holistik modern). Allopathy
ditujukan pada pengobatan standar di awal abad 19 sampai sekarang, atau biasa
disebut sebagai pengobatan medis konvensional, pengobatan Barat (Western
medicine), biomedicine, scientific medicine, atau pengobatan modern.
Di Amerika Serikat, pengobatan allopathy atau medis
konvensional ditujukan pada disiplin ilmu dengan gelar Doctor of Medicine (DM) bukannya Doctor
of Osteopathic Medicine
(DO). DO berasal dari disiplin ilmu penyembuhan holistic modern.
Prinsip Dasar Pengobatan Secara Holistik
Pengobatan
Holistik adalah pengobatan yang didasarkan kepada hukum alam yang utuh yang
terdiri dari bagian-bagian yang saling tergantung satu sama lain. Di alam
terdiri dari air, udara, tanaman, binatang panas, dingin dan lain-lain yang
semuanya saling berkaitan satu sama lain. Gangguan pada satu bagian akan
berpengaruh terhadap bagian yang lain sehingga terjadi suatu ketidak
seimbangan.
Di
dalam pengobatan Holistik, individu akan dilatih supaya berkomunikasi dengan
tubuh. Suatu ketidak harmonisan yang terjadi di dalam tubuh pasti akan
disampaikan keluar oleh tubuh dalam bentuk gejala dan tanda. Jadi gejala dan
tanda secara holistic tidak harus diredam, tetapi dipakai untuk pedoman mengetahui
penyakit/ketidakseimbangan yang terjadi, dan gejala tadi akan hilang dengan
sendirinya jika penyebab utamanya sudah teratasi.
Disiplin
ilmu holistik terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Holistik
Tradisional
Suatu
teknik penyembuhan yang memanfaatkan alam dengan prinsip holisme, berawal sejak
ribuan tahun lalu. Biasa disebut sebagai penyembuhan/pengobatan alternatif atau
pengobatan tradisional. Yang termasuk holistik tradisional adalah akupuntur,
akupresur, herbal, ayurveda, uropathy, pranic healing, apitherapy, dan
lain-lain. Gelar para praktisinya bermacam-macam. Ada yang disebut sebagai
tabib, sin-se, dukun, dan lain-lain. Tapi di jaman sebelum adanya aliran
allopathy (medis konvensional), gelar dokter adalah milik dari para praktisi
holistik tradisional ini. Gelar dokter itupun akhirnya diambil alih oleh
praktisi allopathy karena kelihaian “marketing” yang mereka miliki dan
menggeser paradigma masyarakat untuk lebih mempercayai allopathy dibandingkan
holistik tradisional. Sebagai penggantinya, sebutan alternatif justru diberikan
kepada pengobatan/penyembuhan holistik “awal” atau asli dari Tuhan ini.
2. Holistik
Modern
Suatu teknik
penyembuhan yang menggabungkan penyembuhan tradisional/kuno dengan teknologi
dan sains modern yang memanfaatkan alam dengan prinsip holisme. Holistic modern
berawal sekitar 200 tahun yang lalu dengan adanya homeopathy. Yang termasuk
holistik modern adalah homeopathy, osteopathy, ananopathy, psikologi hipnotis,
naturopathy modern, dan sebagainya. Gelar para praktisinya bermacam-macam sesuai
dengan aliran/disiplin ilmunya. Untuk homeopathy, praktisinya disebut sebagai
homeopath. Osteopathy, praktisinya disebut sebagai osteopath atau DO (Doctor of
Osteopathy) di belakang nama. Naturopathy, praktisinya disebut sebagai
naturopathy atau DN (Doctor of Naturopathy) di belakang nama. Saya pribadi dari
aliran/disiplin ilmu ananopathy, praktisinya disebut sebagai ananopath (syukur
bukan psikopat) atau Dt (Danton) di awal nama.
Daftar Pustaka
Anonim.
2009. Sejarah Medis Holistik – Ciptaan Tuhan Versus Ciptaan Manusia. http://healindonesia.com/2009/02/16/sejarah-holistik-ciptaan-tuhan-versus-ciptaan-manusia/.
[Diakses pada Selasa, 24 Maret 2016. Pukul 20:30.]
Anonim.
2014. Sejarah Holistic dan Rumah Sakit Holistic. http://holisticindonesia.com/indonesian-tourist-hospital/halaman/2/sejarah-holistic-dan-rumah-sakit-holistic. [Diakses pada Selasa,
24 Maret 2016. Pukul 20:50.]
Salbiah.
2006. KONSEP HOLISTIK DALAM KEPERAWATAN MELALUI PENDEKATAN MODEL ADAPTASI
SISTER CALLISTA ROY. Jurnal Keperawatan
Rufaidah Sumatera Utara. Volume 2, Nomor 1, 34-38.
0 comments:
Post a Comment