Thursday, 24 March 2016

Holistik






PSIKOTERAPI
Holistik

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhE0lJkSngYCJQhB6vC3_W0paiZLQDD-7evqKPl0O1Y3IyWe96uYa0H00h6ddkfGusOWso19SwhPeHtjHAf1yNuO_DkkbnYsJO53XKp7XJOSDUmHApkfxigMEShBCTycfAIwiL8KOo7-YM/s400/holistik.jpg 

Nama    : Widya Anissa Wiranti
Kelas     : 3PA02
NPM     : 19513264

Universitas Gunadarma


Pengertian Holistik
Betty Neuman (dalam, Marriner-Tomey, 1994) mengubah istilah holistic menjadi wholistik yang makna dan pengertiannya sama, yaitu memandang manusia (klien) sebagai suatu keseluruhan yang bagian-bagiannya saling mempengaruhi dan berinteraksi secara dinamis. Bagian-bagian tersebut meliputi fisiologis, psikologis, sosiokultural dan spiritual. Perubahan istilah tersebut untuk meningkatkan pemahaman terhadap manusia secara keseluruhan.
http://image.slidesharecdn.com/psikologiumumhumanistik-140107214712-phpapp01/95/psikologi-umum-holistik-dan-humanistik-5-638.jpg?cb=1389131318Erikson, Tomlin dan Swain (dalam Marriner-Tomey, 1994) juga mengemukakan tentang holism, yang memandang bahwa manusia adalah individu secara keseluruhan yang terdiri dari banyak subsistem yang saling ketergantungan dan tidak dapat dipisahkan. Hal ini terkait dengan pembawaan yang berhubungan dengan keturunan dan pengendalian spiritual. Tubuh, pikiran, emosi dan semangat merupakan unit keseluruhan yang sifatnya dinamis. Bersifat saling mempengaruhi dan mengendalikan satu sama lain. Interaksi dari berbagai subsistem ini tidak dapat dipisahkan, yang akhirnya menghasilkan holism.
Holistik berkaitan dengan kesejahteraan (wellness) yang diyakini mempunyai dampak terhadap status kesehatan manusia. Anspaugh (dalam Kozier, 1995) menyatakan bahwa untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan, ada lima dimensi yang saling terkait dan ketergantungan dan dimiliki oleh tiap individu, yaitu :
1.      Dimensi Fisik
Kemampuan seseorang dalam melakukan aktivitas sehari-hari, pencapaian kesehatan.
2.      Dimensi Sosial
Terkait dengan kemampuan seseorang berinteraksi secara baik dengan orang lain dan lingkungan.
3.      Dimensi Emosional
Menekankan bahwa individu memiliki kemampuan untuk menghadapi stres dan mengekspresikan emosi dengan baik.
4.      Dimensi Intelektual
Terkait dengan kemampuan seseorang untuk belajar dan menggunakan karier.
5.      Dimensi Spiritual
Terkait dengan keyakinan dalam beberapa hal seperti: alam, ilmu, agama atau kekuatan yang lebih tinggi yang membantu manusia mencapai tujuan kehidupan.

Sejarah Holistik

Sejarah holistik dimulai sebelum istilah holism diperkenalkan oleh Jan Christiaan Smuts dalam bukunya “Holism and Evolution”. Holisme saat ini berkembang dalam istilah holistik, yang mengkombinasikan penyembuhan, seni, dan ilmu hidup. Holistik populer dengan cepat di tahun 70-an.
http://image.slidesharecdn.com/psikologiumumhumanistik-140107214712-phpapp01/95/psikologi-umum-holistik-dan-humanistik-4-638.jpg?cb=1389131318Walaupun istilah holisme diperkenalkan di tahun 1926, penyembuhan holistik sebenarnya sudah ada jauh di jaman kuno kira-kira 5000 tahun yang lalu. Sejarawan belum bisa memastikan dari bangsa manakah pertama kali ia dipraktekkan. Kebanyakan sejarawan percaya bahwa penyembuhan holistik dimulai di India dan atau Cina.
Pengobatan-pengobatan tradisional di beberapa negara sejak ribuan tahun silam sebetulnya sudah menggunakan prinsip-prinsip pengobatan holistic dalam prakteknya. Di negara India dan Cina, sejak dahulu selalu menekankan bahwa keselarasan, keserasian, dan keseimbangan di dalam hidup adalah suatu jalan menuju kepada kondisi kesehatan. Socrates  selalu mengingatkan agar kita tidak memandang tubuh hanya bagian perbagian. Karena satu bagian tubuh akan sungguh dalam kondisi yang betul-betul baik apabila bagian tubuh yang lain juga baik. Jan Christian Smuts pada tahun 1926 kembali mengenalkan istilah holistic dalam dunia medis, tetapi kemudian holistic hanya sekedar menjadi sebuah kata tanpa aplikasi yang berarti.
Konsep holistik semakin mundur sepanjang abad 20 ketika konvensional barat mengalami kemajuan yang sangat berarti dalam dunia medis. Para dokter dan praktisi kesehatan semakin fokus untuk melihat tubuh sebagai bagian-bagian kecil, dan ditunjang dengan perkembangan obat-obat kimia yang sangat menakjubkan. Berbagai macam mikroorganisme ditemukan sebagai penyebab timbulnya penyakit sehingga obat-obat kimia dicetak sebagai penyerbu dan pembunuh mikroorganisme tersebut. Masyarakatpun semakin jauh meninggalkan konsep holistic karena hampir semua keluhan sakit dapat dihilangkan secara instant oleh obat-obatan kimia. Dampak yang terjadi adalah tubuh dibuat sangat manja oleh obat, dan tubuh relative jarang diberikan kesempatan untuk bekerja menyembuhkan sendiri.
Konsep Holistik kembali muncul ke permukaan ketika para dokter mengalami kebuntuan dalam mengelola pasien-pasien dengan penyakit kronis, penyakit-penyakit yang divonis hanya bertahan beberapa lama, penyakit-penyakit kanker stadium terminal, dan efek samping dari obat-obatan kimia yang semakin lama semakin membuat pusing. Obat kimia yang sangat ampuh untuk menghilangkan gejala-gejala penyakit ternyata mempunyai kehebatan yang hampir sama dalam menimbulkan kerusakan dalam tubuh. Saat itulah dokter dan praktisi kesehatan di seluruh dunia mulai kembali memikirkan suatu konsep pengobatan secara alami dan menyeluruh dengan harapan tercapai kesembuhan yang sesungguhnya, bukan sekedar meredam gejala penyakit dan  tidak merasa sakit tetapi didalam tubuh penyakit berakumulasi sehingga menimbulkan penyakit yang lebih mengerikan lagi.
Pengobatan Allopathic atau allopathy (berasal dari Bahasa Yunani ἄλλος, állos, lain, berbeda, + πάϑος, páthos, menderita) adalah istilah yang  diungkapkan pertama kali oleh Samuel Hahnemann, pendiri pengobatan homeopathy (salah satu disiplin ilmu holistik modern). Allopathy ditujukan pada pengobatan standar di awal abad 19 sampai sekarang, atau biasa disebut sebagai pengobatan medis konvensional, pengobatan Barat (Western medicine), biomedicine, scientific medicine, atau pengobatan modern.
Di Amerika Serikat, pengobatan allopathy atau medis konvensional ditujukan pada disiplin ilmu dengan gelar Doctor of Medicine (DM) bukannya Doctor of Osteopathic Medicine (DO). DO berasal dari disiplin ilmu penyembuhan holistic modern.

Prinsip Dasar Pengobatan Secara Holistik
Pengobatan Holistik adalah pengobatan yang didasarkan kepada hukum alam yang utuh yang terdiri dari bagian-bagian yang saling tergantung satu sama lain. Di alam terdiri dari air, udara, tanaman, binatang panas, dingin dan lain-lain yang semuanya saling berkaitan satu sama lain. Gangguan pada satu bagian akan berpengaruh terhadap bagian yang lain sehingga terjadi suatu ketidak seimbangan.
Di dalam pengobatan Holistik, individu akan dilatih supaya berkomunikasi dengan tubuh. Suatu ketidak harmonisan yang terjadi di dalam tubuh pasti akan disampaikan keluar oleh tubuh dalam bentuk gejala dan tanda. Jadi gejala dan tanda secara holistic tidak harus diredam, tetapi dipakai untuk pedoman mengetahui penyakit/ketidakseimbangan yang terjadi, dan gejala tadi akan hilang dengan sendirinya jika penyebab utamanya sudah teratasi.
Disiplin ilmu holistik terbagi menjadi dua, yaitu :
1.      Holistik Tradisional
Suatu teknik penyembuhan yang memanfaatkan alam dengan prinsip holisme, berawal sejak ribuan tahun lalu. Biasa disebut sebagai penyembuhan/pengobatan alternatif atau pengobatan tradisional. Yang termasuk holistik tradisional adalah akupuntur, akupresur, herbal, ayurveda, uropathy, pranic healing, apitherapy, dan lain-lain. Gelar para praktisinya bermacam-macam. Ada yang disebut sebagai tabib, sin-se, dukun, dan lain-lain. Tapi di jaman sebelum adanya aliran allopathy (medis konvensional), gelar dokter adalah milik dari para praktisi holistik tradisional ini. Gelar dokter itupun akhirnya diambil alih oleh praktisi allopathy karena kelihaian “marketing” yang mereka miliki dan menggeser paradigma masyarakat untuk lebih mempercayai allopathy dibandingkan holistik tradisional. Sebagai penggantinya, sebutan alternatif justru diberikan kepada pengobatan/penyembuhan holistik “awal” atau asli dari Tuhan ini.
2.      Holistik Modern
Suatu teknik penyembuhan yang menggabungkan penyembuhan tradisional/kuno dengan teknologi dan sains modern yang memanfaatkan alam dengan prinsip holisme. Holistic modern berawal sekitar 200 tahun yang lalu dengan adanya homeopathy. Yang termasuk holistik modern adalah homeopathy, osteopathy, ananopathy, psikologi hipnotis, naturopathy modern, dan sebagainya. Gelar para praktisinya bermacam-macam sesuai dengan aliran/disiplin ilmunya. Untuk homeopathy, praktisinya disebut sebagai homeopath. Osteopathy, praktisinya disebut sebagai osteopath atau DO (Doctor of Osteopathy) di belakang nama. Naturopathy, praktisinya disebut sebagai naturopathy atau DN (Doctor of Naturopathy) di belakang nama. Saya pribadi dari aliran/disiplin ilmu ananopathy, praktisinya disebut sebagai ananopath (syukur bukan psikopat) atau Dt (Danton) di awal nama.


Daftar Pustaka
Anonim. 2009. Sejarah Medis Holistik – Ciptaan Tuhan Versus Ciptaan Manusia. http://healindonesia.com/2009/02/16/sejarah-holistik-ciptaan-tuhan-versus-ciptaan-manusia/. [Diakses pada Selasa, 24 Maret 2016. Pukul 20:30.]
Anonim. 2014. Sejarah Holistic dan Rumah Sakit Holistic. http://holisticindonesia.com/indonesian-tourist-hospital/halaman/2/sejarah-holistic-dan-rumah-sakit-holistic. [Diakses pada Selasa, 24 Maret 2016. Pukul 20:50.]
Salbiah. 2006. KONSEP HOLISTIK DALAM KEPERAWATAN MELALUI PENDEKATAN MODEL ADAPTASI SISTER CALLISTA ROY. Jurnal Keperawatan Rufaidah Sumatera Utara. Volume 2, Nomor 1, 34-38.

0 comments:

三九

三九