Sunday, 17 November 2013

Ingatan, Lupa, Tanggapan








INGATAN atau MEMORY


Yang dimaksud dengan ingatan ialah daya jiwa. Ingatan ialah suatu daya jiwa kita yang dapat menerima, menyimpan dan memproduksikan kembali pengertian-pengertian atau tanggapan-tanggapan kita.
Ingatan atau sering disebut memory adalah sebuah fungsi dari kognisi yang melibatkan otak dalam pengambilan informasi. Ingatan akan dipelajari lebih mendalam di psikologi dan ilmu saraf. Ingatan juga dipandang sebagai suatu hubungan antara pengalaman dengan masa lampau. Apa yang telah diingat adalah hal yang pernah dialami, pernah dipersepsinya, dan hal tersebut pernah dimasukan ke dalam jiwanya dan disimpan kemudian pada suatu waktu kejadian itu ditimbulkan kembali dalam kesadaran.


A. Ingatan di pengaruhi oleh :
1.    Sifat perseorangan
2.    Keadaan eksternal di luar jiwa (alam sekitar, keadaan jasmani, dan sebagainya )
3.    Keadaan jiwa kita (kemauan,  perasaan dan sebagainya )
4.    Umur kita


B. Macam-macam ingatan :
Sebenarnya ada banyak pengelompokan ingatan berdasarkan durasi, alam,dan pengambilan sesuatu yang diinginkan. Pada dasarnya ingatan dibagi menjadi dua yait: ingatan eksplisit dan ingatan implisit (Atkinson,dkk,1996).
Ingatan eksplisit, yaitu ingatan yang meliputi pengindraan, episodik, naratif, dan ingatan otobiografi. Cirinya yaitu berkembang belakangan dan memiliki sumber ingatan yang jelas.
Ingatan implisit, yaitu ingatan yang meliputi pengindraan, emosi, ingatan prosedural, dan pengkondisian rangsang-respon. Cirinya yaitu berkembang lebih awal dan bebas dari konteks atau tidak memiliki sumber  atribusiatau pelabelan.

C. Ingatan terbagi atas 2 golongan, yaitu :
1.    Daya ingat mekanis,  artinya daya ingat itu hanya untuk kesan- kesan pengindraan.
2.    Daya ingat logis, artinya daya ingat itu hanya untuk kesan –kesan yang mengandung pengertian.

D. Gangguan-gangguan ingatan :
1.    Lupa : peristiwa yang tidak dapat memproduksikan tanggapan kita.
2.    Amnesi : peristwa yang tidak dapat memproduksikan tanggapan karena ingatan kita tidak sehat.
3.    Deya vu : ialah suatu peristiwa seakan-akan sudah pernah. Sesuatu yang sebenarnya belum ( pengenalan tipuan ).
4.    Jamais vu : ialah peristiwa seakan akan belum pernah kenal kepada sesuatu yang sebenarnya sudah ( lupa tipuan ).
5.    Depersonalis, ialah suatu peristiwa, seorang seorang tidak mengenal dirinya sendiri. Contoh : seseorang berbuat sesuatu, waktu ia ditegur ia tidak mengakui bahwa itu perbuatannya dan dikatakan bahwa itu perbuatan orang lain. Kalau yang dikatakan ini orang besar maka peristiwa ini disebut  GROOTHEIDSWAN.

E. Proses pembentukan dan pengambilan ingatan :
Dapat diartikan bahwa ingatan merupakan kemampuan yang berhubungan dengan kemampuan untuk menerima atau memasukan (learning/encoding), menyimpan (retention/storage) dan menimbulkan kembali ( remembering/retrieval) hal-hal yang telah lampau (woodworth dan marquis,1957). Jadi, tahapan pertama dalam pembentukan dan pengambilan ingatan, yaitu:
1.    Encoding, proses dan penggabungan informasi yang diterima.
2.    Penyimpanan, catatan permanentdari informasi yang telah diencode.
3.    Pengambilan, memanggil kembali informasi yang telah disimpan untuk digunakan dalam suatu proses dan aktifitas.


F. Fungsi ingatan :

1. Fungsi memasukkan (learning)
Hal-hal yang pernah dialami diartikan sebagai ingatan yang pernah disimpan. Seseorang memperoleh pengalaman dapat dibedakan dalam dua cara tidak disengaja dan cara disengaja.
Mendapatkan pengalaman secara tidak disengaja yaitu apa yang telah dialami seseorang dengan yang tak sengaja tersebut dimasukan dalam ingatan. Sedangkan mendapat pengalaman dengan cara disengaja yaitu jika seseorang mendapat pengalaman –pengalaman dengan sengaja dan dimasukan dalam psikisnya (ingatannya).
Cepat atau lambat dan banyak atau sedikitseseorang memasukan apa yang dipersepsi adalah sifat yang berkaitan dengan kemampuan memasukan (learning).kemampuan tersebut dapat dilihat dengan mengadakan eksperimen tentang banyaknya materi yang dapat dimasukkan atau diingat hingga cukupbaik untuk dapat diingat kembali (memory span)dari individu yang bersangkutan misalnya beruwujud daftar angka-angka ataupun deretan huruf-huruf yang tidak mempunyai arti dalam eksperimen semacam itu hasil menunjukan bahwa rangkaian huruf-huruf atau angka-angka yang penuh artiakan jauh lebih mudah dimasukan atau mudah untuk dipelajari serta mudah diingat daripada rangkaian huruf-huruf atau angka-angka yang tidak mempunyai arti oleh individu yang bersangkutan.
2. Fungsi menyimpan
Fungsi ingatan kedua adalah mengenai penyimpanan (retention)apa yang dipelajari atau dipersepsi.masalah yang muncul sehubungan dengan fungsi ini adalah bagaimana agar yang sudah dipelajari itu dapat disimpan dengan baik sehingga suatu waktu dapat ditimbulkan kembali apabila dibutuhkan, seperti yang diketahui, setiap proses belajar  akan meninggalkan  jejak-jejak (traces)dalam jiwa seseorang dan traces ini untuk sementara disimpan dalam ingatan yang pada suatu waktu dapat ditmbulkan kembali (memory traces). Memory traces ini dapat hilang dan berubah karena ingatan seseorang yang tidak setia. Sehubungan dengan masalah retensi atau penyimpanan dan juga mengenai masalah kelupaan, suatu permasalahan yang timbul ialah soal intervalyaitu jarak waktu untuk memasukan atau mempelajari dan menimbulkan kembali apa yang dipelajari itu.
3. Fungsi menimbulkan kembali
Ingatan berfungsi menimbulkan kembali suatu yang disimpan dalam ingatan yang ditempuh dengan mengingat kembali (to recall) dan mengenal kembali (to recognize). Dalam mengingat kembali, orang dapat menimbulkan kembali, orang yang menimbulkan kembali apa yang diingat tanpa dibantu adanya objek sebagai stimulus agar dapat diingat kembali. Sedangkan untuk diingat kembali akan selalu benar atau tepat. Ingatan manusia itu terbatas bahkan sering yang dimunculkan kembali tidak cocok dengan keadaan sebenarnya. Hal itu karena kurang cara memasukkan kurang tepat, adanya kecerobohan dalam mempersepsi atau saat belajar sehingga apa yang diingatnya tidak sesuai dengan keadaan yag sebenarnya juga karena gangguan dalam menimbulkan kembali (misalnya amnesia).
4. Hubungan ingatan dengan kelupaan
Dengan adanya gangguan fisiologis dapat mengakibatkan kelupaan pada manusia seperti amnesia, karena fungsi fisiologis sangat berpengaruh pada pusat kesadaran yaitu otak. Ingatan manusia makin lama makin berkurang dan dapat mencapai kelupaan
5. Beberapa metode eksperimen mengenai ingatan
Tokoh yang mengawali eksperimen mengenai ingatan adalah Ebbinghous kemudian diikuti oleh ahli-ahli lainnya. Beberapa metode yang dipakai dalam penelitian ingatan adalah :
a.    Metode dengan melihat waktu atau usaha belajar (the learning time method), Metode ini melihat sampai sejauh mana (subjek)untuk dapat menguasai materi yang dipelajari dengan baik.
b.    Metode belajar kembali (the relearning method), Metode ini terbentuk dengan subjek diminta mempelajari kembali sesuatu materi yang pernah dipelajari  kepadanya sampai pada sesuatu criteria tertentu.
c.    Metode rekonstruksi, Metode ini terbentuk dengan subjek diminta mengkonstruksi kembali sesuatu materi yang diberikan kepadanya.
d.    Metode mengenal kembali, Metode ini digunakan dengan mengambil bentuk dengan cara pengenalan kembali.
e.    Metode mengingat kembali, Metode ini digunakan dengan mengambil bentuk subjek diminta untuk mengingat kembali apa yang pernah dipelajari.
f.     Metode asosiasi berpasangan, Metode ini digunakan dengan mengambil bentuk subjek diminta untuk mempelajari kembali apa yang pernah dipelajarinya secara berpasang-pasangan.


G. Hasil-hasil banyak sekali yang dapat di pergunakan di sekolah, diantaranya ialah :
1.    Ingatan bersifat individual, artinya tiap-tiap anak mempunyai tipe-tipe ingatan sendiri.
2.    Prestasi ingatan sesaat berhubungan dengan keadaan jasmaniah .
3.    Prestasi ingatan dapat diperkuat bila bahan pelajaran diberikan secara :
a.    logis
b.    sistematis, dan
c.    skematis yang semuanya itu di sertai pembangkitan rasa
4.    Dengan latihan, fungsi-fungsi menerima dengan memprodoksi dapat diperbaiki
5.    Ingatan bisa lebih baik bila bahan diberikan secara sebagian-sebagian dan tiap-tiap bagian diulangi.
6.    Untuk memperkuat ingatan perlu diperhatikan tipe-tipe tanggapan anak.
7.    Prestasi ingatan dipengaruhi pula oleh : perhatian, alam sekitar, kemauan, sifat watak, dan sebagainya.


H. Manfaat ingatan dalam kehidupan :
Ingatan bukan sekedar bekas geseran tetapi mengenal kembali bekas-bekas goresan itu. Banyak dari bekas goresan ingatan manusia banyak terhapus atau terlupakan. Banyak manfaat dari ingatan dalam kehidupan diantaranya :
1.    Akan timbul suatu perdebatan kritis dan terbuka terhadap suatu hal akibat dari ingatan tiap orng yang berbeda
2.    Dapat menjadikan orang menjadi bijaksana
3.    Rasa hati-hati meningkat
4.    Rasa percaya diri meningkat
5.    Dapat menjawab teka-teki dari hari kehari misalnya melihat nomor telpon dan berjalan kekamar lalu menekan nomor yang diingatnya itu.

I. Manfaat ingatan dalam pendidikan :
Banyak manfaat dari ingatan dalam pendidikan diantaranya adalah sebagai berikut :
1.    Memacu semangat belajar
2.    Memudahkan dalam pembelajaran atau pendidikan
3.    Menjadikan praktisi pendidikan (misalnya dosen dan mahasiswa) lebih bijaksana dan tidak ceroboh.


LUPA


Lupa dalam pengertian, yaitu kita tidak dapat mengingat sesuatu yang di lakukan baik di sengaja maupun tidak disengaja.
            Kelupaan terjadi karena materi yang disimpan dalam ingatan itu jarang ditimbulkan kembali dalam alam kesadaran, yang akhirnya mengalami kelupaan. Hal itu dikarenakan interval merupakan titik pijak dari teori-teori tentang kelupaan.
Contoh : kita sedang mengikuti kegiatan belajar di kampus, ketika sudah belajar kita langsung pulang, padahal ada hal niat awal tadi, ialah : sesudah belajar mau ke perpustakaan.

A.   Faktor-faktor yang mempengaruhi atau membuat kita lupa, yaitu :
1.    Aktivitas yang terlalu padat
2.    Kejenuhan
3.    Umur yang sudah tua
4.    Menonton film porno
5.    Sering di tunda tunda
6.    Otak yang sudah lelah
Adapun orang sering lupa ingatan, sering juga di sebut dengan AMNESIA. Pandangan islam mengenai lupa merupakan hal yang wajar karena ada hadist yang mengatakan semua penyakit  pasti ada obatnya, kecuali penyakit lupa. Dalam psikologi, lupa temasuk gejala sensorik (otak) karena lupa berhubungan dengan fungsi saraf sensorik di dalam otak, Jika suatu otak berkata tanpa henti niscaya dia akan mengalami kelelahan dan ini bisa menyebabkan seseorang menjadi lupa.


B.   Secara garis besar lupa bisa di bedakan menjadi 3 macam, yaitu :
1.    Lupa dalam arti yang wajar.    
2.    Lupa dalam arti kecelakaan atau terkena penyakit, dan lain-lain.
3.    Lupa karena disebabkan oleh usia lanjut.


C.   Ada lima teori lupa, yaitu :
1.    Decay Theory (Atropi), teori ini beranggapan bahwa memori menjadi semakin aus dengan berlalunya waktu bila tidak pernah diulang kembali (rehearsal). Informasi yang disimpan dalam memori akan meninggalkan jejak-jejak (memory trace) yang bila dalam jangka waktu lama tidak ditimbulkan kembali dalam alam kesadaran, akan rusak atau menghilang.
2.    Teori Interferensi, teori ini menitikberatkan pada isi interval. Teori ini beranggapan bahwa informasi yang sudah disimpan dalam memori jangka panjang masih ada dalam gudang memori (tidak mengalami keausan), akan tetapi jejak-jejak ingatan saling bercampur aduk, mengganggu satu sama lain. Bisa jadi bahwa informasi yang baru diterima mengganggu proses mengingat yang lama, tetapi juga terjadi sebaliknya.
3.    Teori Retrieval Failure, teori ini sebenarnya sepakat dengan teori interferensi bahwa informasi yang sudah disimpan dalam memori jangka panjang selalu ada, tetapi kegagalan untuk mengingat kembali lebih disebabkan tidak adanya petunjuk yang memadai. Dengan demikian, bila syarat tersebut dipenuhi (disajikan petunjuk yang tepat), maka informasi tersebut tentu dapat ditelusuri dan diingat kembali.
4.    Teori Motivated Forgetting, menurut teori ini, seseorang akan cenderung berusaha melupakan hal-hal yang tidak menyenangkan. Hal-hal yang menyakitkan atau tidak menyenangkan ini akan cenderung ditekan atau tidak diperbolehkan muncul dalam kesadaran. Jadi, teori ini beranggapan bahwa informasi yang telah disimpan masih selalu ada.

5.    Lupa Karena Sebab-sebab Fisiologis, para peneliti sepakat bahwa setiap penyimpanan informasi akan disertai berbagai perubahan fisik di otak. Perubahan fisik ini disebut engram. Gangguan pada engram ini akan mengakibatkan lupa yang mengakibatkan amnesia. Bila yang dilupakan adalah berbagai informasi yang telah disimpan beberapa waktu yang lalu, yang bersangkutan disebut menderia amnesia retrograd. Bila yang dilupakan adalah informasi yang baru saja diterimanya, maka orang tersebut menderita amnesia anterograd.


D.   Usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi lupa

Cara mengatasi lupa, menurut para pakar, kita bisa mengingat kembali hal-hal yang sering kita lakukan jika memperlakukan otak dengan benar.
Meskipun lupa ingatan sementara seperti ini bisa disebabkan oleh terlalu banyak tugas pada saat bersamaan (multitasking) atau karena menopause, kita tidak perlu menyerah dan menerima kenyataan ini sebagai hal yang alami. Bagaimana cara memperlakukan otak dengan benar, berikut uraiannya untuk kita :

1.    Flossing setiap hari.
Pembentukan plak di gigi tidak baik untuk otak. Menurut Michael Roizen, MD, co-author YOU-The Owner's Manual: An Insider's Guide to the Body that Will Make You Healthier and Younger, plak yang terbentuk di antara gigi bisa memicu reaksi imun yang menyerang pembuluh darah, sehingga pembuluh darah tidak bisa mengirim nutrisi ke otak. Solusinya? Jangan lupa flossing setiap hari. Tidak ingat juga? Simpanlah benang floss di tempat penyimpanan make up Anda, dengan begitu akan mudah dilihat.

2.    Multitasking di gym.
Sama seperti olahraga bisa menjaga bentuk tubuh, meregangkan otak juga bisa menjaga bentuknya tetap bagus. Dan melakukan kedua-duanya akan membawa manfaat ganda. Caranya, cobalah mengisi teka-teki silang sambil mengayuh stationary bike atau mendengarkan pelajaran bahasa atau iPod sambil berlari.
Para ilmuwan menyatakan, melatih tubuh dan pikiran pada saat yang sama bisa meremajakan sel-sel otak. Tidak suka multitasking? Isilah teka-teka silang tepat setelah olahraga, saat otak masih benar-benar berenergi.

3.    Perbanyak konsumsi ikan.
Asam lemak omega-3 yang terkandung dalam ikan seperti salmon dan makanan yang telah diperkaya seperti yogurt merupakan makanan super untuk memori. DHA, sejenis omega-3, efektif menurunkan peradangan arteri dan memperbaiki lapisan pelindung saraf. Hal ini, menurut Roizen, akan mengurangi lupa ingatan akibat usia, mengurangi risiko kepikunan, depresi, dan mempercepat daya pikir.

4.    Olahraga.
Meningkatkan detak jantung 3 kali seminggu selama 20 menit, bahkan hanya dengan berjalan, akan memperbanyak oksigen di otak sehingga membantu pertumbuhan sel-sel baru. Menurut Sam Wang, PhD, associate professor of neuroscience di Princeton University, latihan aerobik juga sama efektifnya dengan aktivitas pelatihan otak lainnya. Tidak harus ke gym. Penelitian menunjukkan, aktivitas fisik sedang hingga kuat, bahkan hanya sekali seminggu, terbukti bisa membantu Anda mempertahankan fungsi kognitif hingga 30%.

5.    Gunakan sumpit.
Menurut Maoshing Ni, PhD, penulis Second Spring: Dr. Mao's Hundreds of Natural Secrets for Women to Revitalize and Regenerate at Any Age, studi-studi menunjukkan kalau terlibat dalam aktivitas yang melibatkan ujung jari secara langsung akan menstimulasi otak. Aktivitas dengan ujung jari, seperti menggunakan sumpit, memintal, atau bahkan memutar-mutar pulpen atau pensil di antara jari juga bisa membantu otak dengan cara memperlancar peradaran darah. Dan sirkulasi darah yang baik akan membantu membuang produk-produk sampah yang mencegah nutrisi-nutrisi mencapai otak.


TANGGAPAN atau RESPONSE


A.   Pengertian

Tanggapan adalah bayangan atau kesan kenangan dari apa yang pernah kita amati atau kenali. Selama tanggapan-tanggapan itu berada di dalam alam bawah sadar kita disebut Tanggapan Latent, sedangkan tanggapan-tanggapan yang berada di dalam alam sadar kita itu disebut Tanggapan Aktuil.
Tipe-tipe tanggapan berdasarkan penginderaan :
a.    Tipe visual: tanggapan dari pada apa yang dilihat.
b.    Tipe auditief/akustis: tanggapan dari pada apa yang didengar.
c.    Tipe motoris: tanggapan dari pada apa yang orang gerakan
Menurut hasil penelitian Meumann, pada umumnya kita lebih menguasai tanggapan visual dari benda-benda, sedangkan untuk perkataan atau verbal kita lebih cenderung menimbulkan dengan tanggapan auditief/motoris.


B.   Bentuk-bentuk tanggapan

Bentuk tanggapan di bedakan menjadi 2 macam, yaitu :
a.    Tanggapan kenangan : tanggapan yang timbul dari pada pengamatan-pengamatan  di masa lampau
b.    Tanggapan khayalan : tanggapan yang seolah-olah baru, akan tetapi tanggapan khayal itu di bentuk dengan menggunakan kesan/pengalaman lama, hanya saja telah disusun oleh daya khayalnya sebagai sesuatu yang baru keadaan/bentuknya.


Tanggapan juga dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu :
a.    Tanggapan masa lampau atau tanggapan ingatan.
b.    Tanggapan masa datang atau tanggapan mengantisipasikan.
c.    Tanggapan masa kini atau tanggapan representative.
d.    Tanggapan Eidetis, tanggapan Eidetis memiliki gejala- gejala yang dapat dikatakan batas antara pengamatan dan tanggapan.


C.   Fungsi tanggapan
Ada 2 fungsi tanggapan, yaitu :

1.    Fungsi primer, yaitu apabila tanggapan yang kita sadari itu langsung berpengaruh pada kehidupan kejiwaan (berpikir, perasaan dan pengamatan). Individu yang memiliki fungsi primer dominan biasanya banyak geraknya, lincah, menarik, suka mengajak, berani, gagah, humor, bermulut besar, gembira, dll
2.    Fungsi sekunder, yaitu apabila tanggapan yang sudah tidak disadari dan ada dalam bawah sadar itu masih berpengaruh terhadap kehidupan kejiwaan kita. Individu yang memiliki fungsi ini sekunder dominan, memiliki sifat-sifat suasana hati tenang, tekun, teliti, wataknya tertutup, berbicara dan ketawanya sedikit, sering kelihatan kaku, tidak menarik dan bosan.


D.   Perbedaan antara tanggapan dengan pengamatan

Ø  Tanggapan
Untuk menentukan batas tegas antara tanggapan dan pengertian kita dapat membedakannya dengan merumuskan masalah sebagai berikut : pengertian adalah tanggapan yang boleh dikatakan telah kehilangan unsure peragaannya ; pengertian adalah tanggapan yang sangat kabur/samar-samar. Namun, perbedaan tersebut memang belum mencapai hakekatnya, tetapi baru di dasarkan pada alasan realistis yang membedakan antara keduannya, yaitu dari segi perbedaan kejernihan peragaan.
Untuk menyatakan perbedaan yang jelas antara keduanya, baiklah kita tinjau dari segi act intensionilnya (arah kegiatan/focus psikis) ; yaitu :
·         Pada pengertian intense itu sedemikian rupa, sehingga isi psikis kita itu tertuju/terarah kepada sekelompok kenyataan-kenyataan sejenis, jadi sifatnya umum.
·         Pada tanggapan, intense itu tertuju kepada satu/sesuatu yang individual, jadi sifannya khusus.

Ø  Pengamatan
1. Pengamatan terikat pada tempat dan waktu, sedang pada tanggapan tidak terikat pada waktu dan tempat.
2. Objek pengamatan sempurna dan mendetail, sedangkan objek tanggapan tidak mendetail dan kabur.
3. Pengamatan memerlukan perangsang, sedangkan pada tanggapan tidak perlu ada perangsang.
4. Pengamatan bersifat sensoris, sedangkan pada tanggapan bersifat imaginer (baying-bayang), sifatnya tidak terlalu hidupdibandingkan dengan pengamatan, maksudnya  satu gambar pengiring atau gambar pengikut.

E.   Assosiasi

Pertalian atau pertautan suatu tanggapan dengan tanggapan lain dalam psikologi disebut assosiasi tanggapan. Dalam sejarah psikolog, assosiasi ini memeggang peranan penting sekali, terutama bagi penganut aliran psikologi empirisme. Mereka berpendapat bahwa tanggaapan-tanggapan adalah “atom”nya psikis dan secara mekanis mereka berteori bahwa gejala-gejala kehidupan kesadaran kita itu terjadi melalui assosiasi ini.
Namun menurut para psikolog dewasa ini lebih yakin bahwa kelangsungan assosiasi it hanya berpangkal pada satu azas saja, yaitu Kontiguitet (kedekatan). Jadi tanggapan-tanggapan itu saling berdekatan, ini mungkin terjadi apabila timbulnya dalam kesadaran kita secara sesaat atau saling berturutan. Assosiasi juga tidak berlangsung sewenang-wenang, melainkan terikat pada suatu Konstelasi (suasana tertentu).


  
Sujanto, Agus. 2009. Psikologi Umum. Jakarta : Bumi Aksara.
Zashafaskia, Nanda. 2011. Psikologi. Jakarta Selatan.

0 comments:

三九

三九