Friday, 13 June 2014

Hubungan Ilmu Ekologi dengan Ilmu Psikologi




Hubungan Ilmu Ekologi dengan Ilmu Psikologi
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas individu mata kuliah
“Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar”


Disusun Oleh :
Widya Anissa Wiranti
19513264
1PA08

Dosen Pengampu
Sidik Lestiyono

Jurusan Psikologi
Fakultas Psikologi
Universitas Gunadarma
2013-2014


KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah NYA, makalah ini akhirnya dapat diselesaikan. Penyusun berterimakasih kepada Dosen pengampu mata kuliah Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar, Bapak Sidik Lestiyono atas arahan dan bimbingannya dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini membicarakan mengenai ilmu ekologi dan ilmu psikologi, serta hubungan antara ilmu ekologi dengan ilmu psikologi.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk menambah informasi dan pengetahuan. Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu penyusun menerima kritik dan saran agar nantinya penyusun dapat memperbaiki kesalahan yang penyusun lakukan. Dengan kritik dan saran, penyusun juga berharap agar penyusun dapat berkembang dan menjadi lebih baik dalam penulisan makalah-makalah selanjutnya.


Depok, Juni 2014


Penyusun



BAB I
PENDAHULUAN

1.1             Latar Belakang

Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang. Konsep psikologi dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno. Psikologi memiliki akar dari bidang ilmu filosofi yang diprakarsai sejak zaman Aristoteles sebagai ilmu jiwa, yaitu ilmu untuk kekuatan hidup (levens beginsel). Aristoteles memandang ilmu jiwa sebagai ilmu yang mempelajari gejala-gejala kehidupan. Jiwa adalah unsur kehidupan (Anima), karena itu tiap-tiap makhluk hidup mempunyai jiwa. Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan intelektual di Eropa, dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika.
Ilmu ekologi dengan ilmu psikologi sangat berkaitan erat. Karena ilmu ekologi mempelajari tentang manusia dengan lingkungan. Sedangkan psikologi, mempelajari dimana aspeknya adalah manusia.


1.2             Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan ilmu ekologi?
2.      Apa saja konsep ilmu ekologi?
3.      Apa yang dimaksud dengan ilmu psikologi?
4.      Bagaimana sejarah ilmu psikologi?
5.      Bagaimana hubungan antara ilmu ekologi dan ilmu psikologi?

1.3             Tujuan Makalah

1.      Untuk mengetahui pengertian tentang ilmu ekologi
2.      Untuk mengetahui konsep-konsep ilmu ekologi
3.      Untuk mengatahui pengertian tentang ilmu psikologi
4.      Untuk mengetahui sejarah dari ilmu psikologi
5.      Untuk mengetahui hubungan antara ilmu ekologi dan ilmu psikologi


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ilmu Ekologi

Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos (habitat) dan logos (ilmu). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 - 1914). Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya. Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik.

2.2 Konsep Ilmu Ekologi

Hubungan keterkaitan dan ketergantungan antara seluruh komponen ekosistem harus dipertahankan dalam kondisi yang stabil dan seimbang (homeostatis). Perubahan terhadap salah satu komponen akan memengaruhi komponen lainnya. Homeostatis adalah kecenderungan sistem biologi untuk menahan perubahan dan selalu berada dalam keseimbangan.
Ekosistem mampu memelihara dan mengatur diri sendiri seperti halnya komponen penyusunnya yaitu organisme dan populasi. Dengan demikian, ekosistem dapat dianggap suatu cibernetik di alam. Namun manusia cenderung mengganggu sistem pengendalian alamiah ini.

2.3 Pengertian Ilmu Psikologi

Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah. Para praktisi dalam bidang psikologi disebut para psikolog. Para psikolog berusaha mempelajari peran fungsi mental dalam perilaku individu maupun kelompok, selain juga mempelajari tentang proses fisiologis dan neurobiologis yang mendasari perilaku.
Menurut asal katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno : "ψυχή" (Psychē, yang berarti jiwa) dan "-λογία" (-logia, yang artinya ilmu, sehingga secara etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa.)

2.4 Sejarah Ilmu Psikologi

Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang. Konsep psikologi dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno. Psikologi memiliki akar dari bidang ilmu filosofi yang diprakarsai sejak zaman Aristoteles sebagai ilmu jiwa, yaitu ilmu untuk kekuatan hidup (levens beginsel). Aristoteles memandang ilmu jiwa sebagai ilmu yang mempelajari gejala-gejala kehidupan. Jiwa adalah unsur kehidupan (Anima), karena itu tiap-tiap makhluk hidup mempunyai jiwa. Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan intelektual di Eropa, dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika.
Psikologi sebagai ilmu pengetahuan. Walaupun sejak dulu telah ada pemikiran tentang ilmu yang mempelajari manusia dalam kurun waktu bersamaan dengan adanya pemikiran tentang ilmu yang mempelajari alam, akan tetapi karena kerumitan dan kedinamisan manusia untuk dipahami, maka psikologi baru tercipta sebagai ilmu sejak akhir 1800-an, yaitu sewaktu Wilhem Wundt mendirikan laboratorium psikologi pertama di dunia.
Laboratorium Wundt. Pada tahun 1879 Wilhem Wundt mendirikan laboratorium Psikologi pertama di University of Leipzig, Jerman. Ditandai oleh berdirinya laboratorium ini, maka metode ilmiah untuk lebih mamahami manusia telah ditemukan walau tidak terlalu memadai. dengan berdirinya laboratorium ini pula, lengkaplah syarat psikologi untuk menjadi ilmu pengetahuan, sehingga tahun berdirinya laboratorium Wundt diakui pula sebagai tanggal berdirinya psikologi sebagai ilmu pengetahuan.

2.5 Hubungan Ilmu Ekologi dan Ilmu Psikologi

Ilmu ekologi dengan ilmu psikologi sangat berkaitan erat. Karena ilmu ekologi mempelajari tentang manusia dengan lingkungan. Sedangkan psikologi, mempelajari dimana aspeknya adalah manusia. Dalam psikologi lingkungan (Schoggen, 1989), mengatakan bahwa manusia berperilaku sesuai dengan setting (tatanan) lingkungan. Di tempat yang sama, perilaku dapat berbeda kalau tatanan tempat itu berbeda (misalnya, ruangan kelas yang diubah menjadi ruang untuk berpesta. Maka akan muncul perilaku berpesta, bukan perilaku belajar).
Dalam pandangan Psikologi Gestalt, manusia adalah bagian dari keseluruhan lingkungan. Dengan demikian, psikologi lingkungan tidak dapat dilepaskan dari ilmu lingkungan (ekologi). Gabungan antara ekologi dengan psikologi adalah ekopsikologi.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ilmu ekologi dengan ilmu psikologi sangat berkaitan erat. Dalam psikologi lingkungan (Schoggen, 1989), mengatakan bahwa manusia berperilaku sesuai dengan setting (tatanan) lingkungan. Di tempat yang sama, perilaku dapat berbeda kalau tatanan tempat itu berbeda. Dalam pandangan Psikologi Gestalt, manusia adalah bagian dari keseluruhan lingkungan. Dengan demikian, psikologi lingkungan tidak dapat dilepaskan dari ilmu lingkungan (ekologi). Gabungan antara ekologi dengan psikologi adalah ekopsikologi.


DAFTAR PUSTAKA




0 comments:

三九

三九