Hubungan
Ilmu Ekologi dengan Ilmu Psikologi
Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas individu mata kuliah
“Matematika
dan Ilmu Alamiah Dasar”
Disusun
Oleh :
Widya
Anissa Wiranti
19513264
1PA08
Dosen
Pengampu
Sidik
Lestiyono
Jurusan
Psikologi
Fakultas
Psikologi
Universitas
Gunadarma
2013-2014
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan yang
Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah NYA, makalah ini akhirnya dapat
diselesaikan. Penyusun berterimakasih kepada Dosen pengampu mata kuliah Matematika
dan Ilmu Alamiah Dasar, Bapak
Sidik Lestiyono atas arahan dan bimbingannya dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini membicarakan mengenai ilmu
ekologi dan ilmu psikologi, serta hubungan antara ilmu ekologi dengan ilmu
psikologi.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca untuk menambah informasi dan pengetahuan. Penyusun menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu penyusun menerima kritik
dan saran agar nantinya penyusun dapat memperbaiki kesalahan yang penyusun
lakukan. Dengan kritik dan saran, penyusun juga berharap agar penyusun dapat
berkembang dan menjadi lebih baik dalam penulisan makalah-makalah selanjutnya.
Depok,
Juni 2014
Penyusun
BAB
I
1.1
Latar
Belakang
Pembahasan
ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen
penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu,
air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk
hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga
berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu
populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu
sistem yang menunjukkan kesatuan.
Sebagai
bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang.
Konsep psikologi dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno. Psikologi memiliki
akar dari bidang ilmu filosofi yang diprakarsai sejak zaman Aristoteles sebagai
ilmu jiwa, yaitu ilmu untuk kekuatan hidup (levens beginsel). Aristoteles
memandang ilmu jiwa sebagai ilmu yang mempelajari gejala-gejala kehidupan. Jiwa
adalah unsur kehidupan (Anima), karena itu tiap-tiap makhluk hidup mempunyai
jiwa. Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan
intelektual di Eropa, dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika.
Ilmu ekologi
dengan ilmu psikologi sangat berkaitan erat. Karena ilmu ekologi mempelajari
tentang manusia dengan lingkungan. Sedangkan psikologi, mempelajari dimana
aspeknya adalah manusia.
1.2
Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan ilmu ekologi?
2. Apa
saja konsep ilmu ekologi?
3. Apa
yang dimaksud dengan ilmu psikologi?
4. Bagaimana
sejarah ilmu psikologi?
5. Bagaimana
hubungan antara ilmu ekologi dan ilmu psikologi?
1.3
Tujuan
Makalah
1. Untuk
mengetahui pengertian tentang ilmu ekologi
2. Untuk
mengetahui konsep-konsep ilmu ekologi
3. Untuk
mengatahui pengertian tentang ilmu psikologi
4. Untuk
mengetahui sejarah dari ilmu psikologi
5. Untuk
mengetahui hubungan antara ilmu ekologi dan ilmu psikologi
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Ilmu Ekologi
Ekologi
adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya
dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos
(habitat) dan logos (ilmu). Ekologi
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup
maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi
pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 - 1914). Dalam ekologi,
makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.
Pembahasan
ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen
penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu,
air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk
hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga
berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu
populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu
sistem yang menunjukkan kesatuan.
Ekologi
merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun
70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang
biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan
kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan dengan benda
tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya. Ekologi, biologi dan
ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani yang
menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi yang
menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik.
2.2
Konsep Ilmu Ekologi
Hubungan
keterkaitan dan ketergantungan antara seluruh komponen ekosistem harus
dipertahankan dalam kondisi yang stabil dan seimbang (homeostatis). Perubahan
terhadap salah satu komponen akan memengaruhi komponen lainnya. Homeostatis
adalah kecenderungan sistem biologi untuk menahan perubahan dan selalu berada
dalam keseimbangan.
Ekosistem mampu
memelihara dan mengatur diri sendiri seperti halnya komponen penyusunnya yaitu
organisme dan populasi. Dengan demikian, ekosistem dapat dianggap suatu
cibernetik di alam. Namun manusia cenderung mengganggu sistem pengendalian
alamiah ini.
2.3
Pengertian Ilmu Psikologi
Psikologi
adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari
mengenai perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah. Para praktisi dalam
bidang psikologi disebut para psikolog. Para psikolog berusaha mempelajari
peran fungsi mental dalam perilaku individu maupun kelompok, selain juga
mempelajari tentang proses fisiologis dan neurobiologis yang mendasari
perilaku.
Menurut asal
katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno : "ψυχή" (Psychē, yang berarti jiwa) dan
"-λογία" (-logia, yang
artinya ilmu, sehingga secara etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu
yang mempelajari tentang jiwa.)
2.4
Sejarah Ilmu Psikologi
Sebagai
bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang.
Konsep psikologi dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno. Psikologi memiliki
akar dari bidang ilmu filosofi yang diprakarsai sejak zaman Aristoteles sebagai
ilmu jiwa, yaitu ilmu untuk kekuatan hidup (levens beginsel). Aristoteles
memandang ilmu jiwa sebagai ilmu yang mempelajari gejala-gejala kehidupan. Jiwa
adalah unsur kehidupan (Anima), karena itu tiap-tiap makhluk hidup mempunyai
jiwa. Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan
intelektual di Eropa, dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika.
Psikologi
sebagai ilmu pengetahuan. Walaupun sejak dulu telah ada pemikiran tentang ilmu
yang mempelajari manusia dalam kurun waktu bersamaan dengan adanya pemikiran
tentang ilmu yang mempelajari alam, akan tetapi karena kerumitan dan
kedinamisan manusia untuk dipahami, maka psikologi baru tercipta sebagai ilmu
sejak akhir 1800-an, yaitu sewaktu Wilhem Wundt mendirikan laboratorium
psikologi pertama di dunia.
Laboratorium
Wundt. Pada tahun 1879 Wilhem Wundt mendirikan laboratorium Psikologi pertama
di University of Leipzig, Jerman. Ditandai oleh berdirinya laboratorium ini,
maka metode ilmiah untuk lebih mamahami manusia telah ditemukan walau tidak
terlalu memadai. dengan berdirinya laboratorium ini pula, lengkaplah syarat
psikologi untuk menjadi ilmu pengetahuan, sehingga tahun berdirinya
laboratorium Wundt diakui pula sebagai tanggal berdirinya psikologi sebagai
ilmu pengetahuan.
2.5
Hubungan Ilmu Ekologi dan Ilmu Psikologi
Ilmu
ekologi dengan ilmu psikologi sangat berkaitan erat. Karena ilmu ekologi
mempelajari tentang manusia dengan lingkungan. Sedangkan psikologi, mempelajari
dimana aspeknya adalah manusia. Dalam psikologi lingkungan (Schoggen, 1989), mengatakan
bahwa manusia berperilaku sesuai dengan setting (tatanan) lingkungan. Di tempat
yang sama, perilaku dapat berbeda kalau tatanan tempat itu berbeda (misalnya,
ruangan kelas yang diubah menjadi ruang untuk berpesta. Maka akan muncul
perilaku berpesta, bukan perilaku belajar).
Dalam pandangan
Psikologi Gestalt, manusia adalah bagian dari keseluruhan lingkungan. Dengan
demikian, psikologi lingkungan tidak dapat dilepaskan dari ilmu lingkungan
(ekologi). Gabungan antara ekologi dengan psikologi adalah ekopsikologi.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Ilmu ekologi dengan ilmu psikologi sangat berkaitan
erat. Dalam psikologi lingkungan (Schoggen, 1989), mengatakan bahwa manusia
berperilaku sesuai dengan setting (tatanan) lingkungan. Di tempat yang sama,
perilaku dapat berbeda kalau tatanan tempat itu berbeda. Dalam
pandangan Psikologi Gestalt, manusia adalah bagian dari keseluruhan lingkungan.
Dengan demikian, psikologi lingkungan tidak dapat dilepaskan dari ilmu
lingkungan (ekologi). Gabungan antara ekologi dengan psikologi adalah
ekopsikologi.
DAFTAR
PUSTAKA
0 comments:
Post a Comment